TEORI KRITERIA PENYIMPANGAN TAFSIR MUḤAMMAD ḤUSAIN AL-ŹAHABĪ
Keywords:
Teori Al Zahabi, Penyimpangan, TafsirAbstract
Penelitian ini memiliki relevansi yang sangat tinggi dengan kondisi kontemporer studi tafsir yang penuh dengan tantangan
interpretasi menyimpang. Pemilihan tokoh Muhammad Husain al-Zahabi sebagai fokus kajian sangat tepat mengingat otoritas dan kredibilitasnya yang diakui luas dalam bidang studi tafsir. Metodologi perbandingan yang digunakan untuk memverifikasi kriteria al-Zahabi menunjukkan keseriusan akademis dalam menghasilkan temuan yang valid dan dapat
diandalkan. Kontribusi praktis penelitian ini sangat signifikan bagi pengembangan metodologi tafsir yang lebih ketat dan
terhindar dari penyimpangan. Penelitian ini juga memberikan solusi konkret terhadap problematika tafsir serampangan yang marak terjadi di masyarakat. Adapun kekurangan dalam skripsi tersebut adalah: Telaah pustaka terhadap studi-studi terdahulu yang secara spesifik membahas kriteria penyimpangan tafsir masih perlu diperkuat
untuk menunjukkan posisi penelitian dalam diskursus akademik yang Lebih luas. Metodologi perbandingan yang
digunakan perlu penjelasan yang lebih detail tentang bagaimana objektivitas dan sistematisitas analisis menghindari dijaga subjektivitas untuk peneliti. Penelitian ini belum menunjukkan secara eksplisit bagaimana kriteria al-Zahabi dapat diaplikasikan secara praktis dalam menghadapi fenomena tafsir kontemporer yang semakin kompleks dan beragam. Dimensi hermeneutis dan kontekstual dalam memahami Al-Qur'an tampaknya belum mendapat perhatian yang memadai, padahal aspek ini sangat penting dalam diskursus tafsir kontemporer.


